Rabu, 23 Maret 2011

Saatnya Melepas Kerinduan! (Persija Jakarta v Persiba Balikpapan: 5-1 ,13/03/11)



Ditengah carut marutnya persepakbolaan negara ini, saya mencoba mengunjungi kembali stadion legendaris milik Indonesia yaitu Stadion Gelora Bung Karno. Kali ini bukan untuk menyaksikan tim garuda bertanding melainkan bernostalgia menonton aksi para pujaan rakyat Jakarta, ya saya berencana untuk menonton langsung Persija Jakarta bertanding yang terakhir kali saya tonton sekitar 3 sampa 4 tahun yang lalu. Banyak pertanyaan mengapa saya lebih memilih Persija? Hmm logika saja, saya adalah putra daerah Jakarta yang otomatis ingin punya kebanggaan terhadap daerah saya yang saya salurkan melalui klub sepakbola provinsi ini. Kerinduan pun begitu besar karena saya lagi-lagi tak sempat untuk menyaksikan laga klub lokal kesayangan saya pada putaran pertama. Mungkin dalam benak kalian semua adalah saya mendukung tim yang suporternya agak kampungan (The Jakmania), dalam hal ini saya memposisikan diri saya sebagai pecinta Persija dan belum menuju ke tahap menjadi seorang Jakmania (mungkin suatu saat nanti) namun ada beberapa hal yang dapat saya garisbawahi berdasarkan fakta yang ada di lapangan bahwa tidak semua anggota the Jakmania adalah kampungan, bahkan banyak dari mereka yang sangat modis dalam hal berpakaian dan sangat baik berperilaku dalam hal ini sebagai salah satu patron suporter di Indonesia (mungkin inilah yang dinamakan suporter sejati). Okelah kita sebut mereka yang masih ugal-ugalan baik di dalam maupun diluar stadion sebagai oknum perusuh suporter sepakbola.



Minggu siang itu tidak seperti biasanya cuaca hujan yang membuat saya hampir mengurungkan niat untuk pergi ke stadion. Namun ternyata cuaca pada sore harinya berangsur membaik sehingga sayapun bersemangat kembali untuk melepas kerinduan ini. Hari ini Persija mengawali putaran kedua musim ini dengan menjamu tamu dari Balikpapan yaitu Persiba. Sudah terbayang atmosfer ramenya stadion secara liga Indonesia menjalani rehat yang cukup panjang untuk ke putaran kedua ini. Sekitar pukul 14.30 saya bergegas menuju SUGBK dari rumah saya yang berada di daerah Meruya Selatan. Lalu lintas saat itu seakan mendukung saya untuk melepas kerinduan terhadap liga lokal kali ini. Pada partai ini saya memang pergi sendirian dari rumah,ya sendirian. Mungkin diantara kalian banyak yang heran mengapa saya begitu nekatnya berjalan sendirian, bagi saya ini adalah 'insting suporter' yang bekerja dalam tubuh saya. Saya pun akhirnya sampai di Hall A untuk memarkir kendaraan seraya membeli tiket pertandingan. Keriaan jelas terlihat dari wajah para pendukung Persija dengan bernyanyi diatas bus yang mereka tumpangi. Saya bertemu seorang ayah dan anaknya yang dibalut warna oranye yang padu..aah serasinya. Saya jadi teringat disaat pertama kali saya diajak ayah saya ke stadion Lebak Bulus untuk menonton Persija Jakarta pertama kali (gatau deh kalo masih kecil dulu udah diajak ke stadion apa engga), saat itu kami serasi memakai pakaian berwarna oranye. Saya masih ingat ayah saya memakai kemeja berwarna hampir oranye sedangkan saya memakai jersey abal Persija pertama saya yang dibeli sesaat sebelum pertandingan.



Setelah membeli tiket di ticket box Hall A, saya pun bergegas menuju stadion diiringi nyanyian-nyanyian khas suporter Indonesia. Tak sabar rasanya untuk merasakan atmosfer yang sempat hilang dalam diri saya. Perlahan saya masuk ke stadion dengan perasaan yang lumayan kesal karena tiket yang awalnya saya akan simpan untuk kenang-kenangan ternyata dirobek asal oleh petugas penjaga pintu. Saya awalnya mengambil spot yang akan ramai oleh para pasukan oranye ibukota, namun beberapa saat sebelum kick off saya pindah ke tribun kelas I dikarenakan saya tidak kuat dengan pancaran sinar dan asap yang ditimbulkan oleh RedFlare (suar api) yang dibakar oleh rekan-rekan suporter. Hari ini begitu istimewa karena pertandingan kali ini dihadiri oleh mantan ketua Jakmania yaitu Gugun Gondrong yang sudah lama berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Andai saya bisa memberitahu bahwa hari ini adalah harinya Persija, mungkin beliau akan tersenyum lebih lebar. Diri saya pribadi pun salut akan dedikasi beliau mengembangkan kelompok suporter Jakmania walaupun saya tidak kenal dekat dengan beliau, mungkin ini pula yang menjadikan Gugun Gondrong begitu dicintai oleh para Jakmania.



Menengok ke sebelah kiri dari tempat saya duduk, terdapat suporter yang menamakan dirinya Ultras Curva Nord yang persis seperti di Italia dengan chant, bendera yang melambai dan sesekali membakar RedFlare yang menghidupkan pertandingan kali ini. Seperti saya bilang tadi, Ini harinya Jakarta, tuan rumah masih terlalu gagah untuk dikalahkan laskar Balikpapan. Skor 5-1 terpampang di layar jumbo SUGBK hari itu. Mulai Bambang Pamungkas yang membuktikan kelasnya sampai pada M.Ilham yang layak menjadi Man of The Match dengan gol dan umpannya yang memaksa Mijo Dadic (one of my favourite defender) dan jangan lupakan late goal dari Aliyudin serta Agu Casmir yang mencetak gol dengan selebrasi konyolnya yang berujung pada cedera. Pasukan Kalimantan hanya berhasil mencetak satu gol melalui top skor musim lalu, Aldo Baretto. Tak ada yang menyangsikan bahwa hari itu sepenuhnya dalam gengaman anak anak Macan Kemayoran yang untuk pertama kalinya ISL dipimpin oleh wasit asing yang memperjelas keburukan wasit dalam negeri. Sebuah pelepas dahaga yang rasanya tidak dapat dilukiskan dengan apapun. Sebuah hari yang istimewa dalam comeback nya saya di liga lokal. Dan sebuah keriaan tak terkira dapat kembali berada ditengah-tengah teman suporter yang terakhir kali saya rasakan saat Piala AFF tahun lalu. Aaah I love this game..



Jumat, 07 Januari 2011

AFF Cup 2010 Diary : Dari Kursi Empuk Royal Box sampai Antrian Dini Hari.





Well kita tau AFF Cup udah selesai dan menobatkan Malaysia sebagai yang terbaik di Asia Tenggara dalam hal sepakbola.Mereka mengalahkan tim kesayangan kita semua,Timnas Indonesia yang semula dijaogkan untuk membawa trofi ke pangkuan ibu pertiwi untuk pertama kali.Dalam Final yang ke 4 kalinya ini kita masih saja gagal menjadi juara.Banyak faktor yang menghambat dimuali dari Jamuan makan yang tidak tepat waktu, Intervensi PSSI sampai kepada euphoria yang dinilai berlebihan kepada Timnas sepakbola negeri ini.Semua menyerukan satu kata :
Nurdin turun dan Revolusi PSSI. Memang kejuaraan yang akbar ini sudah selesai, tetapi tidak ada salahnya saya mencoba menceritakan perjalanan saya selama AFF Suzuki Cup 2010 ini dihelat, berurutan mulai dari pertandingan penyisihan sampai Final.

Indonesia v Malaysia (01/12/10) : 5-1

Gaung turnamen sebenarnya kurang terdengar saat pertandingan pertama.Namun saya yang sudah lama menantikan ajang ini - sebagai bentuk penasaran setelah terakhir menonton timnas dipermak 1-7 melawan Uruguay- sangat antusias untuk menonton langsung di Stadion Gelora Bung Karno,Jakarta.Yang pertama menjadi perhatian saya tentu saja bagaimana cara saya untuk mendapatkan tiket masuk ke stadion.Sontak saya yang saat itu masih berada dalam kelas di Kampus langsung setengah panik memikirkan tiket pertandingan.Saya langsung menghubungi teman-teman yang menurut saya memiliki kredibilitas tentang sepakbola nasional, khususnya tentang tiket ini.sebagian besar bilang : "tiket udah hampir abis,feb.buru-buru ke senayan." nahlo, pilihan sulit ni.Perlu diketahui, abis kelas yang saya hadiri sekarang, bakalan ada UTS Bahasa Indonesia.Saya harus memilih antara nilai dan bola.Yap pilihan saya ternyata jatuh ke...tiket.Langsung lah saat itu saya ngebut ke ticket box GBK dengan firasat yang kurang enak sebenernya. pikir saya ,"nekat amat ya gue...tp bodo amat ah" .Pas masuk GBK ternyata masih sepi dan ticket box cuma ada sekitar 5 orang yang ngantri.Setelah dapet tiket saya langsung ke Kampus lagi, siapa tau masih kekejar UTS nya hehehe eh ternyata rejeki mah emang ga kemana.UTS masih sempat saya jalani walaupun datang terlambat tentunya.Singkat cerita,sekitar 2 jam sebelum pertandingan saya sudah berangkat bersama Andre menuju
checkpoint di Green Pepper fX yang kebetulan teman-teman dari BIGREDS sudah menunggu. Kami ke Stadion dengan berjalan kaki sekitar 20 menit sebelum kick off dan langsung mengambil spot yang terbaik untuk menonton. Jujur, saya agak kecewa dengan ulah sebagian oknum suporter Indonesia dengan mencemooh ketika lagu kebanggaan Malaysia dikumandangkan, sebuah pelajaran kecil untuk bangsa kita dalam hal menghargai perbedaan. Pertandingan pun dimulai dan harapan untuk melihat permainan apik Timnas agak mengendur ketika barisan belakang Indonesia yang saat itu dikomandoi Hamka Hamzah gagal mengantisipasi serangan Malaysia yang berakibat pada kebobolannya gawang Markus Horison oleh Noorshahrul Idlan. 0-1 untuk Malaysia. Namun apa yang terjadi? saya dibuat kagum untuk beberapa kalinya ketika Pasukan Garuda terus mencetak gol ke gawang Malaysia melalui gol bunuh diri pemain belakang Malaysia, pemain pertama yang dinaturalisasi yaitu Christian Gonzales yang belakangan menggeluti dunia akting hihi :p serta sumbangsih dari M.Ridwan, Arif Suyono dan Irfan Bachdim memanfaatkan umpan manis dari Oktovianus Maniani. "5-1 meeeeeeeeeeeen! speechless gue!" Seru saya ke Andre Mundre, Another wonderful night at GBK. Bahkan beberapa hari setelah pertandingan ini, disekitaran GBK banyak yang menjual kaos dengan gambar skor Indonesia vs Malaysia dan menyebutnya : Tragedi Gelora Bung Karno.

Indonesia v Laos (04/12/10) : 6-0

Gaung turnamen mulai terasa saat pertandingan vs Malaysia berakhir. Bahkan beberapa pemain kita seperti Irfan Bachdim menjadi
trending topic dalam microblogging Twitter. Banyak yang mulai membicarakan tentang timnas bahkan kaum hawa sekalipun. Sehari sebelum pertandingan saya mencoba mengontak seorang teman melalui Blackberry messenger untuk menanyakan kouta tiket pertandingan yang sebelumnya ia pernah sampaikan kepada saya. Dia bilang belum mendapat info dari ayahnya yang membuat saya mencoba untuk mencari tiket secara konvensional yang mulai lumayan ngantri untuk mendapatkannya. Namun, sekitar pagi hari beliau berkata bahwa tiket sudah pasti didapatkan. Seperti biasa saya pergi bareng Andre namun kali ini menjemput teman yang memberikan tiket ke Binus Square terlebih dahulu. Setelah ngisi perut di tempat biasa (GreenPepper) kami lalu berjalan menuju Stadion, kali ini kami masuk melalui pintu utama (pintu kaca) SUGBK karena ternyata kami mendapat tiket VIP. Setelah berjalan menuju tribun tempat kami, kami berinisiatif intuk mencari tempat yang kosong yang ternyata adalah seat untuk VVIP, saat itu pula ayah dari teman saya nan baik hati itu menyuruh untuk duduk di VVIP Royal Box (itu lhoo tempatnya para pejabat hihi :D ). Sebuah kehormatan bisa duduk disana sekaligus beban karena tidak bisa chanting secara bebas terutama menyerukan agak Nurdin Turun karena yang bersangkutan hanya beberapa blok disamping saya berikut beberapa ajudannya. Saat jeda pertandingan kami disuguhi aneka makanan nan mewah untuk ukuran pertandingan sepakbola. Kami juga sempat sedikit berdebat alot tentang Sepakbola Indonesia terutama tentang wacana LPI dengan Suryadharma 'Dali' Taher saat itu yang menjadikan statuta PSSI dan FIFA untuk menjadi tameng yang belakangan tersiar kabar bahwa statuta PSSI tidak sesuai dengan statuta FIFA. Disinilah terjadi suatu kejadian yang (menurut saya) memalukan, saat Rico Ceper berfoto bersama NH, sontak Andre menanyakan saya agar berfoto dengan NH bersama teman saya yang satu lagi. Setelah sempat berfikir, saya mengiyakan ide Andre sekaligus berfikiran bahwa setelah ini giliran dia yang foto (dia yang memegang kamera) lalu kami berempat berpose yang saya sendiri menyesal kenapa tersenyum -___- lalu setelah kami berfoto tiba-tiba Andre tidak mau berfoto, akhirnya saya lah yang jadi korban keisengan dia dengan men-upload foto itu di twitter dan facebook (awas lu ndre hehe :p ) . Menengok ke pertandingan nampaknya Indonesia terlalu gagah untuk Laos, pasukan Garuda melumat 'bumbu dapur' dengan setengah lusin gol dari Firman Utina 2, Arif Suyono, Irfan Bachdim, M.Ridwan dan rising star Oktovianus Maniani yang membuat Indonesia melenggang menuju semifinal dengan status Juara Grup walaupun baru memainkan 2 pertandingan.

Indonesia v Thailand (07/12/10) : 2-1

Mulai banyak BBM dan SMS yang isinya nanyain tentang tiket pertandingan timnas, ataupun tentang idola baru mulai dari Gonzales sampai Irfan Bachdim yang merajalela. Yap, suasana jadi gila setelah timnas main ciamik beberapa waktu lalu. Usaha buat beli tiket pun jadi sangat sulit, untung masih kebagian meski dapet tiket Kategori 3 lagi namun itu membuat saya semangat untuk chanting bersama lagi. Untuk pertandingan itu saya ditemani
Rizky Jawa yang pernah seperjuangan juga saat nonton Asian Cup 2007 di Jakarta. Tidak banyak yang bisa saya ceritakan kali ini (karena segalanya berlangsung normal) upss,mungkin bisa dibilang pertandingan kali ini banyak dihiasi para 'mendadak timnas' yang kebanyakan wanita dan para korban Broadcast Message yang memakai batik (jelas bukan pakaian yang cocok ditengah panas dan padatnya suasana dalam Stadion) . Namun situasi di lapangan jelas lain: Pelatih ambisius itu pun akhirnya merasakan kelalahan, Indonesia memupus rekor tak pernah menang oleh Thailand dan Bambang Pamungkas membuktikan kelasnya dengan 2 gol pinalti nya.Hail the Legend!

Filipina v Indonesia (16/12/10) Semifinal 1st Leg : 0-1

Indonesia memainkan Semifinal leg 1 di kandang sendiri akibat Filipina tidak memiliki stadion yang layak untuk pertandingan Internasional. Sebuah keuntungan tersendiri bermain di hadapan suporter sendiri yang terkenal sangat loyal. Saya pun langsung memutuskan untuk menonton laga penting ini,kali ini bersama teman-teman BIGREDS lagi. Mungkin satu kisah yang agak berbeda adalah ketika saya mencoba menjadi calo tiket hanya beberapa menit sebelum pertandingan dimulai, saya dan kawan-kawan bergegas menuju Ring 1 yang masih ramai oleh orang yang belum mempunyai tiket. Dalam hitungan menit,tiket pun ludes dengan harga normal yang saya jajakan karena itu memang tiket lebih yang tidak sempat dijual. Saya cukup interest menyaksikan pertandingan kali ini dari bangku ujung kategori 1 karena terakhir kali Indonesia melawan Filipina, mereka berhasil menggunduli Pinoy dengan skor 13-1. Namun Filipina kali ini jelas beda dengan mengandalkan 9 pemain naturalisasi. Pertandingan ini juga berjalan seru dan alot kecuali gol tunggal Gonzales yang menjadi pembeda dalam pertandingan kali ini serta munculnya idola baru macam Younghusband bersaudara serta pelatih mereka Simon McMenemy yang di gilai para wanita negeri ini. Ironis

Indonesia v Filipina (19/12/10) Semifinal 2nd Leg : 1-0

Dan saat ini lah yang mungkin bisa saya sebut ironis, setelah 4 kali beruntun nonton langsung di stadion, hari ini terpaksa saya menonton di layar kaca karena hingga l
ast minute saya tidak dapat tiket mulai dari cara konvensional even dari calo sekalipun mungkin ini gara-gara banyaknya suporter 'karbitan' yang sebenarnya hanya sekedar numpang check-in foursquare di GBK, intinya numpang kerenlah mereka itu. Yasudah, saya tidak mau cerita banyak tentang pertandingan kali ini selain gol indah Gonzales dan melajunya timnas ke final yang mulai membuat mood saya balik kembali. Karbitan, Shame on you!

Malaysia v Indonesia (26/12/10) Final 1st Leg : 3-0

Sejujurnya sejak awal saya memang tidak mempersiapkan
travelling ke negeri Jiran jikalau timnas bermain disana namun ketika mendengar banyak teman-teman yang pergi kesana saya jadi kepingin. Namun karena mendadak jadi...yasudahlah saya ikhlaskan kesempatan saya menjadi suporter away timnas Indonesia untuk pertama kalinya. Hari ini saya memutuskan untuk nonton bareng Final AFF yang ke 4 kalinya untuk negara ini. Banyak cerita yang saya dapat dari teman-teman yang menonton langsung di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Mulai dari aksi nekat bang Andreas Marbun yang membentangkan spanduk 'Turunkan Nurdin Halid,Nugraha Besoes juga' yang berakibat pada diamankannya spanduk dan kaos yang ia kenakan sampai insiden laser serta ledakan petasan yang berlangsung di lapangan. Yap, hasil akhir memang tidak kita duga-duga dengan sangat menyesal kita harus mengakui kekalahan dengan skor 0-3. Namun selayaknya kita mengapresiasi usaha yang sudah maksimal oleh para punggawa Garuda.

Indonesia v Malaysia (29/12/10) Final 2nd Leg : 2-1